Salah satu alasan teknik cetak tinggi masih digunakan hingga kini adalah ia mampu melakukan beberapa "pekerjaan khusus" yang tidak bisa dilakukan oleh mesin dengan teknik cetak lain. Contoh pekerjaan-pekerjaan khusus tersebut adalah, Stans, Rill, Perforasi, Embose, dan lain sebagainya. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing pekerjaan khusus tersebut.
- Stans & Rill
Stans merupakan pekerjaan memotong yang tidak dapat dilakukan oleh mesin potong. Sedangkan Rill adalah pemberian jejak dengan tujuan memudahkan pelipatan. Stans dan Rill banyak ditemukan pada cetak kemasan. - Perforasi
Perforasi bertujuan untuk memudah penyobekan. Adapun bentuk-bentuk perforasi adalah sebagai berikut.- Garis
- Hole/lubang
- Persegi/Kubus
- Persegi panjang
- Cetak Timbul
Cetak timbul sendiri dibagi menjadi dua bagian, yaitu cetak timbul dengan pemanasan dan cetak timbul tanpa pemanasan. - Cetak Embose
Cetak embose adalah cetakan yang digunakan untuk memberikan efek timbul pada hasil cetakannya. Pada prosesnya, cetak embose menggunakan dua buah klise yang berbeda, yaitu klise patris dan klise matris. Yang mana klise matris diletakkan pada Acuan cetak, sedangkan klise patris ditempelkan di degel. - Cetak emas dan Perak
Cetak emas & perak bisa dilakukan dengan dua buah cara, yaitu menggunakan bubuk emas & perak dan menggunakan tinta emas & perak. - Cetak Polimas
Cetak poli adalah pencetakan yang menggunakan lembaran logam tipis tanpa tumpuan setebal 0,15mm sebagai pengganti tinta. Umumnya cetak poli digunakan dalam kartu-kartu ucapan serta kemasan. - Cetak Karbon
Cetak karbon menggunakan klise blok, tinta yang terbuat dari karbon, dan menggunakan lembar bantalan yang lunak. - Cetak Iris
Cetak iris adalah cetakan yang menggunakan beberapa warna tinta sekaligus. - Cetak Dupleks
Cetak dupleks adalah cetakan yang menggunakan dua warna sekaligus. - Cetak Nomorator
Cetak nomorator adalah cetakan yang digunakan untuk memberikan nomor urut padah hasil cetak.
Pada setiap hal yang kita lakukan pasti sering menemukan berbagai masalah, maka dalam proses cetak letterpress pun kerap terjadi beberapa masalah yang umumnya disebabkan oleh penyetelan mesin yang kurang baik dan juga pengaruh dari kurangnya pengetahuan operator mesin tersebut. Berikut gangguan-gangguan yang dimaksud berikut penyebabnya :
- Kenaikan Wit
Penyebabnya adalah :- Kaki klise tidak siku-siku
- Susunan huruf diisi kurang baik
- Wit rusak
- Menutup acuan kurang baik
- Susunan huruf masih baru
- Penutupan Tinta
Penyebabnya adalah :- Pencetakan terlalu berat
- Mencetak dengan tinta terlalu tebal
- Jenis kertas berdebu
- Penyetelan rol kurang baik
- Klise raster yang halus untuk kertas yang dicetak
- Cetakan Menyapu
Penyebabnya adalah :- Kertas letaknya tidak rata
- Lembar bantalan yang salah
- Griper dipasang/di-stel kurang baik
- Cetak Dobel (doblerent)
Penyebabnya adalah :- Tebal lembar bantalan tidak tepat
- Kaki klise tidak rata
- Tinggi klise kurang
- Tolak Cetak
Penyebabnya adalah :- Tinta
- Penggunaan obat pengering
- Terlalu lama menunggu pencetakan warna selanjutnya
- Mencetak basah atas basah
- Bubuk anti tular
- Pemanikan Tinta (parelent)
Penyebabnya adalah :- Mesin cetak yang digunakan
- Tekanan cetak
- Peralatan penintaan
- Kertas
- Pencabutan (picking)
Penyebabnya adalah :- Tinta cetak
- Tekanan cetak
- Kecepatan mesin
- Kertas
- Penularan (smeth)
Penyebabnya adalah :- Keadaan rol yang tidak baik
- Ganjal rata yang ceroboh
- Tinta yang keliru
- Kertas bergeser pada meja pengeluaran
- Kertas bertumpuk terlalu tinggi
- Listrik statis
- Penodaan
Penyebabnya adalah :- Pinggiran klise
- Baris mesin susun huruf dengan sisa baris kosong
- Cetakan dalam
- Listrik statis
Dalam melakukan setiap pekerjaan kita pasti membutuhkan urutan kerja agar hasil yang didapatpun memuaskan. Coba saja anda bayangkan bila dalam memakai baju anda tidak memakai urutan kerja yang bernar (pake celana dulu baru celana dalemnya). Karena pentingnya hal itu maka dalam proses cetak, tepatnya letterpress pun memerlukan urutan kerja yang tepat. Berikut adalah urutan kerja Pencetakan dalam teknik letterpress.
- Pelumasan
- Harian
- Mingguan
- Bulanan
- Penintaan
- Menutup acuan
- Pemasangan lembar bantalan
- Pemasangan acuan
- Cetak coba 1
- Posisi cetakan
- Tinta
- Hasil cetak
- Pentustelan/ganja rata
- Dalam lembar bantalan
- Diatas lembar bantalan
- Dibelakang acuan cetak
- Cetak coba 2
- Tinta
- Hasil cetak
- Pencetakan
- Kebersihan Mesin
- Terpentin
- RWA (roller washing agent)
- Bensin + minyak tanah
- Bak Tinta
Tempat meletakkan tinta yang akan digunakan dalam proses cetak. - Sekrup Salur
Sekrup yang digunakan untuk mengatur pisau bak tinta, jadi besar kecilnya tinta yang disalurkan bisa diatur lewa sekrup ini. - Rol Bak Tinta
Rol yang akan mengambil tinta dari bak tinta. - Rol Jilat Tinta
Rol yang memindahkan tinta dari rol bak tinta ke rol bagi. - Rol Bagi
Rol yang membagi tinta ke rol perata dan ke rol distribusi. - Rol Perata
Rol yang mertugas meratakan tinta dengan gerakan lateral. - Rol Distribusi
Rol yang mendistribusikan tinta dari rol bagi ke silinder rol. - Silinder Rol
Rol yang menyiapkan tinta sebelum diberikan ke rol huruf (diratakan). - Rol Huruf
Rol yang akan memberi lapisan tinta pada acuan cetak. - Fundamen
Bidang tempat meletakkan acuan cetak. - Degel
Alat yang akan menekan kertas/bahan cetak ke acuan cetak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar